I. DESKRIPSI
KASUS
Ny.
FS sedang hamil 3 bulan dan menderita ISK, oleh dokter kandungan Ny.SW
diresepkan Primadex F 2x sehari selama 5 hari, Folamil sekali sehari,dan
Domperidon prn untuk mengatasi mual muntah yang kadang muncul dan cukup
mengganggu.
Analisa permasalahan resep tersebut
sebelum anda layani dan serahkan pada pasien!
ANALISA KASUS
1.
Subjektif :
ü Pasien
merasa mual dan muntah
ü Pasien
merasa perih ketika buang air kecil
2.
Objektif :
ü Pasien
menderita Infeksi saluran kemih (ISK)
ü Pasien
hamil 3 bulan (trimester 1)
ü Pasien
mendapatkan resep : Primadex F 2x sehari
selama 5 hari, Folamil sekali sehari, dan Domperidon bila perlu
3. Assesment
Dari data subjektif dan objektif
yang diperoleh,pasien (Ny.FS ) yang
sedang
hamil 3 bulan menderita infeksi saluran kemih dan pasien ini juga
terkadang mengalami mual dan muntah
yang cukup mengganggu.Oleh dokter kandungannya,Ny.FS diberikan obat :
a. Primadex
F
Primadek
F ini diberikan oleh dokter untuk mengatasi infeksi saluran kemih (ISK) pasien,
Primadek F mengandung cotrimoxazol yang merupakan kombinasi antibakterial yaitu
sulfametoxazol 800 mg dan trimethoprim 160 mg,dengan
Indikasinya : ISK,infeksi saluran cerna, dan infeksi saluran nafas karena bakteri gram (+) dan (-).
KI : Anemia megaloblastik, hamil dan laktasi, bayi < 2
bulan.
Efek
samping : Anemia megaloblastik, gangguan Gastrointestinal, sakit kepala, depresi, reaksi hematologi.
Dosis : 1 x sehari (Anonim,2009).
Infeksi
saluran kemih hampir selalu diakibatkan oleh bakteri aerob dari flora
usus.Penyebab ISK bagian bawah adalah terutama gram negatif,yakni E.coli dan
jarang proteus,Klebseilla,Enterobacter dan pseudomonas.
Cotrimoxazol
merupakan kombinasi antibakterial yang
bersifat bakterisid dengan spektrum kerja lebih luas.Serta jarang
menimbulkan resistensi sehingga banyak digunakan untuk berbagai penyakit
infeksi (Tjay hoan tan dan rahardja kirana,2007).
Cotrimoxazol
merupakan pilihan alternatif,apabila antibiotik yang lain sudah resisten,selain
itu cotrimoxazol banyak sekali tentang keamannya dalam trimester pertama.
b. Folamil
Folamil
diberikan oleh dokter untuk menambah nutrisi pasien.Folamil ini
merupakan kombinasi multivitamin dan mineral
yang membantu mencegah
kekurangan vitamin dan mineral dengan :
Komposisi :
β-carotene 10,000 iu, Vitamin B1 mononitrate 10 mg, Vitamin B2 2.5 mg, Nicotinamide 20 mg, Vitamin B6 HCl 15 mg, Calcium pantothenate 7.5 mg, Vitamin B12 4 mcg,
Vitamin C 100 mg,
Vitamin D 400 iu,
Folic acid 1 mg,
Potassium iodide 100 mcg, Ferrous fumarate 90 mg, Copper sulfate 0.1 mg, Calcium lactate 250 mg, Sodium fluoride 1 mg
Indikasi : Suplemen vitamin daan
mineral selama hamil dan laktasi.
KI :
Hipersensitivitas (Anonim,2009).
Sebagai
suplemen makanan untuk wanita hamil dan menyusui, Folamil membantu untuk
memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral untuk bayi. Suplemen ini mengandung, DHA
dan ARA yang mempunyai fungsi utama untuk perkembangan sistem saraf janin dan
mendorong perkembangan otak janin.
a. Domperidon
Domperidon diberikan
oleh dokter untuk mengatasi mual dan muntah yang kadang muncul dan cukup
mengganggu pasien,dengan :
Indikasi : Dispepsia yang disertai dengan avakuasi
GI yang lambat atau refluks esophagus dengan rasa penuh dengan epigastrium atau
kembung sesudah makan,mual dan muntah.
KI : Prolaktinoma,kondisi normal
dimana motilitas lambung dapat membahayakan,misalnya pendarahan,obstruksi
mekanik atau perforasi GI
Perhatian : Bayi <1 tahun,hamil dan laktasi (Anonim,2009).
Domperidon ini penggunaannya termasuk kategori C
unruk ibu hamil,sehingga lebih baik mual dan muntah pasien diterapi dengan obat
lini pertama misalnya vitamin B6 atau bisa juga dengan non farmakologi,yaitu
dengan menggunakan rebusan jahe.Selain meminimalkan penggunaan obat untuk pasien,mual
dan muntah yang dirasakan hanya bersifat ringan dan lama kelamaan akan
hilang,karena biasanya mual muntah muncul pada awal-awal kehamilan.
1.
Plan
Infeksi
saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang sering dijumpai pada perempuan setelah
infeksi saluran nafas. Dalam setiap tahun, 15% perempuan mengalami ISK.
Kejadian ISK makin sering terjadi pada masa kehamilan. Perubahan mekanis dan
hormonal yang terjadi pada kehamilan meningkatkan risiko keadaan yang membuat
urin tertahan di saluran kencing. Juga adanya peningkatan hormon progesterone
pada kehamilan akan menambah besar dan berat rahim serta mengakibatkan
pengenduran pada otot polos saluran kencing. Perubahan-perubahan tersebut
mencapai puncak pada akhir trimester dua dan awal trimester tiga yang merupakan
factor yang memudahkan terjangkitnya ISK pada kehamilan. Saluran kencing yang
pendek pada perempuan dan kebersihan daerah sekitar kelamin luar yang menjadi
bagian yang sulit dipantau pada perempuan hamil akan mempermudah ISK.
Biasanya proses ISK tanpa gejala dan
tanda yang spesifik, namun apabila kandung kemih telah terinfeksi maka mulai
timbul gejala seperti nyeri di bawah perut dan susah kencing atau keluar hanya
sedikit. Keadaan yang sangat serius apabila telah terjadi infeksi pada ginjal
(pielonefritis), ini sering dijumpai pada usia kehamilan 20 – 28 minggu,
ditandai dengan gejala demam, lemah, mengigil, nyeri pinggang, mual dan muntah
Penyebab terjadinya infeksi saluran
kemih adalah terutama kuman golongan basil gram negatif yang dalam keadaan normal
berada di saluran pencernaan. Umumnya 90% penyebabnya adalah E.Coli,
bakteri ini dapat berasal dari flora usus yang keluar sewaktu buang air besar,
dan jika bakteri berkembang biak akan menjalar ke saluran kencing dan naik ke
kandung kemih dan ginjal, inilah yang menyebabkan ISK. Kemudian 5% disebabkan
oleh bakteri Klebsiella-Enterobacter,dan
5% lagi oleh proteus mirabilis, enterococcus dan staphylococcus.
Dokter meresepkan obat Primadex F
selama 5hari, Folamil sekali sehari, dan Domperidon jika perlu. Primadex forte adalah obat untuk
mengatasi ISK pasien dimana kandungan primadex forte per
tablet mengandung kotrimoksazol yang
trdiri dari sulfametoksazol 800 mg, dan trimetoprim 160 mg. Primadex forte
mempunyai dosis ganda dari primadex. Folamil sebagai multivitamin dan mineral
yang membantu mencegah kekurangan vitamin dan mineral pada wanita hamil.
Sedangkan domperidon
untuk mengatasi mual muntah yang kadang muncul dan cukup mengganggu.
Primadex
forte mengandung kotrimoksazol yang terdiri dari sulfametoksazol dan
trimetoprim. Aktifitas antibakteri kotrimoksazol berdasarkan atas kerjanya pada
dua tahap yang berurutan dalam reaksi enzimatik untuk membentuk asam
tetrahidrofolat. Sulfonamide menghambat masuknya molekul PABA ke dalam molekul
asam folat dan trimetoprim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari
dihidrofolat menjadi tetrshidrofolat. Tetrahidrofolat penting untuk
reaksi-reaksi pemindahan satu atom C, seperti pembentukan basa purin (adenin,
guanin, dan timidin) dan beberapa asam amino (metionin, glisin). Sel-sel
mamalia menggunakan folat jadi yang terdapat dalam makanan dan tidak
mensintensis senyawa tersebut. Trimetoprim menghambat enzim dihidrofolat
reduktase mikroba secara sangat selektif. Hal ini penting, karena enzim tersebut
juga terdapat pada sel mamalia.
Untuk
mendapatkan efek sinergis diperlukan perbandingan kadar yang optimal dari kedua
obat. Untuk kebanyakan kuman, rasio kadar sulfametoksazol : trimetoprim, yang
optimal ialah 20 : 1. Sifat farmakokinetik sulfonamide yang dipilih untuk
kombinasi dengan trimetoprim sangat penting mengingat diperlukannya rasio kadar
yang relative tetap dari kedua obat tersebut dalam tubuh. Trimetropim pada
umumnya 20-100 kali lebih poten daripada sulfametoksazol, sehingga sediaan
kombinasi diformulasikan untuk mendapatkan kadar sulfametoksezol in vivo
20 kali lebih besar daripada trimetoprim. Rasio kadar sulfametoksazol dan
trimetoprim yang ingin dicapai dalam darah ialah sekitar 20 : 1. Karena
sifatnya yang lipofilik, trimetoprim mempunayi volume distrwanitasi yang besar
daripada sulfametoksazol. Dengan memberikan sulfametoksazol 800 mg dan
trimetoprim 160 mg per oral (rasio sulfametoksazol : trimetoprim = 5 : 1) dapat
diperoleh rasio kadar kedua obat tersebut dalam darah kurang lebih 20 : 1.
Dokter memberikan primadex forte untuk memberikan hasil yang optimum serta
penggunaan obat sebanyak 2 x sehari selama 5 hari.
Namun
ada permasalahan yang ditimbulkan dari primadex forte ini yakni
kontraindikasi bagi pasien yang sedang hamil. Pengobatan wanita hamil
menggunakan kotrimoksazol termasuk obat dalam golongan C dimana indeks
keamanaan pada wanita hamil menurut penelitian menunjukkan pada hewan uji
terdapat efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya)
dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada
wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya
keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
Namun pengobatan farmakologi untuk penyakit ISK tetap menggunakan primadex
forte dengan alasan masih memiliki kemungkinan aman bila digunakan pada wanita
hamil trimester pertama, karena pasien masih mengandung selama 3 bulan karena
dari hasil menunjukan banyak sekali pengalaman tentang keamannya dalam trimester
pertama ( Rubin, 1999). Maka penggunaan
primadex forte tetap digunakan untuk pasien dengan aturan pakainya yakni
diminum 2x sehari dan diminum sesudah makan.
Gejala
mual dan muntah (morning sickness) adalah hal yang paling sering dialami
oleh para wanita hamil, terutama terjadi pada awal-awal kehamilan atau pada trimeseter
pertama. Mual dan muntah ini disebabkan oleh adanya perubahan hormon yang terjadi
pada wanita hamil. Selain itu mual dan muntah dapat terjadi bila wanita mencium
aroma makanan tertentu. Walaupun mual dan muntah akan hilang dengan sendirinya
ketika kehamilan memasuki trimester ke dua, namun mual dan muntah patut diwaspadai. Mual dan
muntah dapat menyebabkan kekurangan gizi baik pada wanita hamil maupun janin
yang dikandungnya.
Trimester
pertama merupakan masa kritis di mana janin berada dalam tahap awal pembentukan organ-organ tubuh. Jika
janin mengalami kekurangan gizi tertentu, pembentukan organ yang sempurna dapat
mengalami kegagalan. Selain itu, janin juga beresiko lahir dengan berat badan
lahir rendah. Maka dokter memberikan obat domperidon sebagai obat
untuk mengurangi mual dan muntah yang trekadang muncul, namun domperidon ini
merupakan obat golongan C sesuai indeks keamanan pada wanita hamil, pada
penelitian hewan uji menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau
embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita
atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan
bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial
pada janin. Maka bila boleh disarankan kita sebagai asisten apoteker
menyarankan obat yang lebih aman bagi wanita hamil yakni dengan menyarankan
vitamin B6 sebagai antiemetik atau untuk mengobati mual dan muntah karena
vitamin B6 atau kombinasi B6 ini direkomendasikan sebagai terapi lini pertama
dan penelitian sudah menunjukkan vitami B6 efektif untuk mengatasi emesis
gravidarum atau morning sickness. ACOG 2004 merekomendasikan 10
mg piridoksin ditambah setengah dari 25 mg doxylamine
(antihistamin) yang dikonsumsi per oral setiap 8 jam sebagai farmakoterapi lini
pertama. Piridoksin merupakan obat kelas A dan aman diberikan pada
kehamilan.
Pada wanita hamil juga diperhatikan vitamin dan
mineral karena
penting bagi kesehatan wanita hamil sendiri serta untuk kesehatan janinnya.
Maka dokter memberikan obat folamil, folamil ini adalah kombinasi multivitamin dan mineral
yang membantu mencegah kekurangan vitamin dan mineral.
Pada folamil setiap caplet berisi:
|
|
ß-karoten
|
10.000 iu
|
Vitamin B1 mononitrate
|
10 mg
|
Vitamin B2
|
2,5 mg
|
Nikotinamid
|
20 mg
|
Vitamin B6 HCl
|
15 mg
|
Kalsium pantotenat
|
7,5 mg
|
Vitamin B12
|
4 mcg
|
Vitamin C
|
100 mg
|
Vitamin D
|
400 iu
|
Asam folat
|
1 mg
|
Kalium iodida
|
100 mcg
|
Ferrous Fumarat
|
90 mg
|
Tembaga sulfat
|
0,1 mg
|
Kalsium laktat
|
250 mg
|
Sodium fluoride
|
1 mg
|
Folamil
dianjurkan untuk diminum sehari 1 kali peminuman. Selain itu wanita hamil
dianjurkan untuk mengkonsumsi makan makanan yang mengandung banyak nutrisi.
Selain pengobatan secara farmakologi seperti yang tertera diatas, juga dapat
dilakukan pengobatan secara nonfarmakologi yang dapat disarankan kepada pasien
utuk mengatasi mual dan muntah pada wanita hamil dengan mengkonsumsi air
rebusan jahe dimana hasil penelitian menjelaskan efek farmakologi jahe antara
lain menvegah mual dan postoperative nausea dengan mekanisme meningkatkan
motilitas pada gastrointestinal, aksi farmakologi lainnya adalah hiperemesis
gravidarum (Fischer and Rasmussen et al.1990). Selain pengobatan
nonfarmaklologi, terdapat hal-hal untuk mengurangi mual dan muntah saat hamil
diantaranya :
- Makanlah dalam jumlah sedikit tetapi sering, jangan makan dalam jumlah porsi besar karena justeru akan menambah rasa mual. Tetap berusaha makan ketika kondisi perut terasa enak, usahakan makan 5-6 kali sehari dalam jumlah porsi yang lebih sedikit dan untuk menghindari perut yang kosong.
- Hindari makanan yang banyak mengandung lemak, bumbu, terlalu asam atau pedas.
- Makanlah makanan yang banyak mengandung kadar karbohidrat dan protein. Perbanyak pula konsumsi buah dan sayuran
- Hindari makanan yang mengandung aroma yang akan membuat anda mual dan muntah.
- Minumlah segelas teh hangat untuk mengatasi gangguan mual dan muntah.
- Perbanyak cairan dengan meminum air putih, susu rendah lemak, atau jus buah untuk mengganti cairan yang dikeluarkan selama muntah dan menghindarkan dari dehidrasi.
- Perbanyak makanan yang banyak mengandung vitamin B6 seperti pisang, avokad, beras, atau sereal
Adapun
nutrisi yang harus dipenuhi wanita hamil daiantaranya :
- Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
- Protein sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
- Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur – sayuran.
- Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
- Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda. Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
- Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
- Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
- Zat besi yang dwanitatuhkan wanita hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati.
- Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi wanita hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium wanita hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang wanita. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.
I. Obat
terpilih
PRIMADEX
Per tablet : Kotrimoksazol : Trimetoprim
160 mg, Sulfametoks
·
INDIKASI
Infeksi saluran kemih, saluran
pencernaan, & saluran napas yang disebabkan oleh bakteri Gram positif &
Gram negatif yang sensitif terhadap Kotrimoksazol.
·
KONTRA INDIKASI
#
Anemia megaloblastik.
# Hamil & menyusui.
# Bayi berusia kurang dari 2 bulan.
# Hamil & menyusui.
# Bayi berusia kurang dari 2 bulan.
·
PERHATIAN
Kerusakan
hati & ginjal, reaksi alergi atau asma bronkhial.
·
EFEK SAMPING
Anemia
megaloblastik, leukopenia, trombositopenia, reaksi kulit, gangguan saluran
pencernaan, sakit kepala, depresi, reaksi hematologis.
·
KEMASAN
Tablet
forte 100 biji.
·
DOSIS
2
kali sehari 1 tablet.
·
FARMAKOLOGI (CARA KERJA
OBAT)
Primadex mengandung sulfametoksazol dan trimetoprim,
keduanya mempunyai sifat farmakokinetik yang sama.
Bekerja
dengan dua tahap penghambatan enzimatik dalam sintesa dinding sel bakteri :
- Sulfametoksazol seperti golongan sulfonamida lainnya bersaingan dengan PABA untuk menghambat pembentukan asam folat.
- Trimetoprim menghambat enzim dihydrofolate reductase, sehingga mengganggu reduksi asam folat menjadi asam folinat.
Asam folinat
diperlukan dalam sintesa DNA dari dinding sel bakteri. Dengan cara kerja
kombinasi ini diperoleh efek bakterisid, sedangkan masing-masing bersifat
bakteriostatik.
Primadex
bekerja terhadap mikroorganisme yang resisten terhadap salah satu komponen atau
kedua-duanya dalam bentuk tunggul. Dengan penghambatan dua tahap ini
memperkecil kemungkinan bertambahnya resistensi.
Primadex
bekerja luas terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif, seperti S.
pneumoniae, C. diphteriae, H. influenzae, H. meningitidis, S. aureus, S.
epidermidis, S. pyogenes, Streptococcus golongan viridans, S. faecalis, E.
coli, P. mirabilis, P. morganii, P. rettgeri, Enterobacter sp, Salmonella,
Shigella, P. pseudomallei, Serratia, Alcaligenes sp, Klebsiella, Brucella
abortus, Pasteurella haemolytica, Yersinia pseudotuberculosis. Y. enterocolitica
dan Mocardia asteroides.
aturan pakai:
Dewasa
dan anak-anak di atas 12 tahun : 1 kaplet, 2 kali sehari.
FOLAMIL
|
·
KOMPOSISI
Setiap
film dilapisi caplet berisi:
|
|
ß-karoten
|
10.000 iu
|
Vitamin B1
mononitrate
|
10 mg
|
Vitamin B2
|
2,5 mg
|
Nikotinamid
|
20 mg
|
Vitamin B6
HCl
|
15 mg
|
Kalsium
pantotenat
|
7,5 mg
|
Vitamin
B12
|
4 mcg
|
Vitamin C
|
100 mg
|
Vitamin D
|
400 iu
|
Asam folat
|
1 mg
|
Kalium
iodida
|
100 mcg
|
Ferrous
Fumarat
|
90 mg
|
Tembaga
sulfat
|
0,1 mg
|
Kalsium
laktat
|
250 mg
|
Sodium
fluoride
|
1 mg
|
·
FARMAKOLOGI
Folamil
adalah kombinasi multivitamin dan mineral yang membantu mencegah kekurangan
vitamin dan mineral.
·
INDIKASI
Suplemen
vitamin dan mineral selama masa kehamilan dan setelah melahirkan.
·
KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas
ke salah satu dari komponen Folamil.
DOSIS dan ADMINISTRASI
Mengambil 1
caplet setiap hari
Interaksi
Folamil
berisi sejumlah besar vitamin. Mungkin mengurangi efek levodopa.
Daftar Nomor
DBL9805023609A1
Simpan dalam tempat yang dingin, jauh dari sinar matahari langsung
Simpan dalam tempat yang dingin, jauh dari sinar matahari langsung
·
KEMASAN
Kaplet 25 x 4 biji.
·
PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
Diproduksi Oleh :
Dexa Medica
Palembang – Indonesia
Dexa Medica
Palembang – Indonesia
DOMPERIDON
|
·
Komposisi :
Tiap tablet mengandung domperidone 10
mg.
·
Cara Kerja Obat :
Domperidon
merupakan antagonis dopamin yang secara
periferal bekerja selektif pada reseptor D2.
Domperidone mempunyai khasiat antiemetik yang sama dengan
metoclopramide.
periferal bekerja selektif pada reseptor D2.
Domperidone mempunyai khasiat antiemetik yang sama dengan
metoclopramide.
*
|
Efek
antiemetik dapat disebabkan oleh kombinasi efek periveral (gaslrokinetik)
dengan antagonis terhadap reseptor dopamin di" chemoreceptor trigger
zone ,yang terletak diluar Sawar darah otak di area postrema.
|
*
|
Pemberian
domperidone per oral dapat menambah lamanya kontraksiU antral dan duodenum,
meningkatkan pengosongan lambung dan menambah tekanan pada sfingter esofagus
bagian bawah pada orang sehat.
|
·
INDIKASI :
1.
|
sindroma
dispepsia fungsional. Tidak dianjurkan untuk pemberian jangka panjang.
|
2.
|
Mual dan
muntah yang disebabkan oleb pemberian levodopa dan bromokriptin lebih dari 12
minggu.
|
3.
|
Mual dan
muntah akut.Tidak dianjurkan pencegahan rutin pada muntah setelah operasi.
|
4.
|
Pemakaian
peda anak-anak tidak dianjurkan, kecuali untuk mualdan muntah pada
kemoterapi kanker dan radioterap.
|
·
Dosis dan Cara Pemberian :
1.Dispepsia
fungsional
-
|
Dewasa :
10 mg (1 tablet) 3 kali sehari, 15 - 30 menit
Sebelum makan dan jika perlu sebelum tidur malam. |
-
|
Anak-anak
tidak dianjurkan.
|
2. Mual dan
muntah (termasuk yang disebabkan oleh levodopa dan bromokriptin)
-
|
Dewasa :
10-20 mg (1 - 2 table.) 3-4 kali sehari, 15-30 menit sebelum makan dan
sebelum tidur malam.
|
-
|
Anak-anak
( Sehubungan kemoterapi kanker dan radioterapi): 0,2-0,4 mg/kg BB, 3 - 4 kali
sehari. Obat diminum 15 - 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam.
|
·
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
-
|
hati-hati
penggunaan pada penderita dengan gangguan fingsi hati dan ginjal.
|
-
|
Hati-hati
penggunaan pada wanita hamil,dan menyusui.
|
-
|
Tidak
dianjurkan untuk pemberian jangka panjang.
|
·
Efek Samping:
-
|
Efek
ekstrapiramidal jarang terjadi, hal ini segera hilang secara menyeluruh,
segera setelah pemberian obat dihentikan.
|
-
|
Domperidone
dapat merangsang peningkatan kadar prolaktin plasma (hyperproiactinemia) yang
dalam jangka panjang dapat menyebabkan galaktorea dan ginekomastia.
|
-
|
Reaksi
alergi yang jarang terjadi, seperti rash dan urtikaria.
|
·
KONTRA INDIKASI
-
|
Penderita
yang hipersensitifterhadap domperidone.
|
-
|
Penderita
dengan prolaktinoma tumor hipofise yang mengeluarkan prolaktin.
|
-
|
Tidak
boleh digunakan jika serangan motilitas lambung dapat membahayakan seperti
adanya pendarahan, obstruksi mekanik,atau perforasi gastrointestinal.
|
·
Interaksi Obat :
-
|
Domperidone
dapat mengurangi efek hipoprolaktinemia dari bromokriptin.
|
-
|
Pemberian
obat analgesik opioid dan anti kolinergik muskarinik secara bersamaan dapat
mengantagonis aktivitas efek domperidone.
|
-
|
Pemberian
antasida secara bersamaan dapat menurunkan bioavailabilitas domperidone.
|
-
|
Efek
bioavailabilitas dapat bertambah dari 13% menjadi 23% biladiminum 1,5 jam
setelah makan.
|
·
Over Dosis :
-
|
Belum ada
data mengenai over dosis pada penggunaan domperidone secara oral.
|
-
|
Belum ada
antidot spesifik yang digunakan pada over dosis domperidone, mungkin dapat
dilakukan dengan cara pengosongan lambung.
|
·
Cara Penyimpanan :
Simpan pada
suhu 25 - 30°C (kondisi penyimpanan normal), terlindung dari cahaya.
·
Kemasan dan
Nomor Registrasi:
Domperidone
10mg, kotaklO blister© 10 tablet
No.Reg.
:GKL0420931210A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
INDOFARMA
BEKASI – INDONESIA
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
INDOFARMA
BEKASI – INDONESIA
JAHE
Jahe selama ini memiliki sejarah yang
panjang sebagai obat untuk sakit perut. Hal ini karena kandungan senyawa aktif 6-gingerol
yang diketahui bisa membantu mengendurkan otot gastrointestinal.
Penelitian lain telah menunjukkan bahwa pil jahe atau jahe segar bisa
meringankan gejala mabuk laut atau bentuk lain dari mual-mual. Ternyata jahe
juga bisa membantu mengurangi morning sickness pada ibu hamil. Jahe
cukup efektif pada ibu hamil yang memiliki bentuk morning sickness parah
atau biasa disebut dengan hyperemesis gravidarum. Jahe yang dapat
dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mengurangi kondisi morning sicknessnya bisa
dalam berbagai bentuk seperti teh jahe, minuman jahe, permen atau biskuit.
Meski begitu jika ibu hamil mengalami efek samping seperti sakit kepala, mulas
atau diare setelah mengonsumsi jahe, sebaiknya hentikan konsumsi jahe dan
cobalah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Hingga saat ini memang belum
ditemukan obat yang benar-benar mujarab untuk mengatasi morning sickness,
dikarenakan belum ditemukannya penyebab pasti dari kondisi ini. Diduga
perubahan hormonal berkaitan erat dengan kondisi ini meskipun mekanisme pastinya
belum terungkap.
Mengapa kita mengkonsumsi
vitamin B6?
Tubuh
membentuk protein dengan mengubah asam amino yang terdapat dalam makanan.
Proses perubahan ini dibantu oleh vitamin B6. Disamping itu, vitamin B6
membantu tubuh membentuk energi
dengan membakar cadangan gula yang terselip diantara organ tubuh. Pembentukan hemoglobin dari protein juga
dibantu oleh vitamin B6. Sebagaimana kita tahu, hemoglobin merupakan zat yang
sangat penting untuk mengedarkan oksigen, enzim dan zat zat makanan ke seluruh
organ tubuh.
Mengapa Perlu Vitamin B6?
Vitamin
B6 atau dikenal sebagai pyridoxine merupakan salah satu jenis vitamin yang
bersifat larut di dalam air. Vitamin B6 banyak ditemukan pada beberapa jenis
makanan, seperti: alpukat, pisang, daging, ikan, kacang-kacangan, dan sereal.
Vitamin B6 diketahui berperan penting di dalam metabolisme protein,
dimana vitamin B6 berfungsi untuk membantu kerja enzim-enzim yang berperan di
dalam metabolisme protein. Vitamin B6 juga berperan di dalam penggunaan
glikogen pada otot sebagai sumber energi pada saat fitnes. Selain itu, vitamin
B6 (bersama dengan zinc, asam folat, vitamin B12, dan vitamin C) juga diperlukan di dalam sintesis
hemoglobin pada sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke
jaringan tubuh.
II.
Monitoring
Tujuan
monitoring pada terapi pengobatan ini tidak lain yaitu untuk memaksimalkan efek
terapi serta meminimalkan efek samping obat. Adapun ISK yang diderita Ny. SW
membutuhkan pemantauan secara berkala untuk mengetahui apakah obat yang diberikan
sudah memberikan respon atau belum.
Terapi farmakologi dan non farmakologi ini akan memberi efek lebih
optimal dengan adanya faktor kepatuhan dari pasien dalam menjalankan terapi. Oleh
karenanya diharapkan pasien memiliki kesadaran dalam mengkonsumsi obat yang
diberikan, hal ini tentu saja juga memerlukan perhatian dari keluarga pasien
yang setiap saat dapat memantau perkembangan terapi pada pasien.
Untuk mengukur efektivitas terapi, hal-hal berikut harus di monitor :
a.
Faktor
resiko penyebab ISK
b.
frekuensi
mual muntah
c.
interaksi obat dan efek samping
d.
kepatuhan (adherence)
a)
Faktor
Resiko Penyebab ISK
Beberapa faktor resiko yang perlu dimonitoring karena dapat membuat seseorang bisa terkena ISK
·
Salah cebok
Kurang menjaga
kebersihan dan kesehatan daerah seputar saluran kencing, bisa memicu ISK.
Apalagi dengan cara cebok yang salah, yaitu dari belakang ke depan. Cara cebok
seperti ini sama saja menarik kotoran ke daerah vagina atau saluran kencing.
·
Kebiasaan menahan kencing
Pada perempuan, jika
menahan kencing, uretra jadi semakin pendek dan memungkinkan kuman masuk ke
dalam saluran kencing. Sedangkan pada pria, meski dia menahan kencing,
uretranya tetap panjang.
·
Batu di daerah saluran kencing.
Keberadaan batu di saluran kencing bisa
menjadi fokus infeksi dan menyebabkan infeksi berulang. "Misalnya ada
infeksi berulang pada saluran kencing, kemungkinan disebabkan adanya infeksi di
batu
·
Kurang menjaga kebersihan dan kesehatan daerah seputar saluran
kencing
b)
Frekuensi
Mual dan Muntah
Rasa mual saat kehamilan adalah wajar bagi ibu hamil, karena
orang hamil mengalami perubahan hormonal sehingga membuatnya menjadi sensitif
terhadap bau, tekstur, dan penampakan makanan. Tubuh sedang melakukan adaptasi
terhadap perubahan hormonal tersebut.
Vitamn B6 yang diberikan kepada
Ny. SW adalah suplemen untuk mengurangi rasa mual dan relative aman bagi ibu
dan janin. Namun, frekuensi mual dan muntah tetap perlu dimonitoring karena normalnya gejala
mual dan muntah akan semakin berkurang pada trimester kedua dan ketiga
kehamilan.
c)
Interaksi
Obat dan Efek Samping
Dokter
meresepkan Primadex F untuk mengobati ISK yang dialami Ny. SW namun atas saran
AA setelah meminta persetujuan dari dokter yang bersangkutan obat dapat diganti
dengan Primadex. Primadex mengandung kotrimoksazol yang
terdiri dari sulfametoksazol dan trimetoprim. Pengobatan wanita hamil
menggunakan kotrimoksazol termasuk obat dalam golongan C dimana indeks
keamanaan pada wanita hamil menurut penelitian menunjukkan pada hewan uji
terdapat efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya)
dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada
wanita dan hewan belum tersedia.
Obat seharusnya
diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya
potensial pada janin. Namun pengobatan farmakologi untuk penyakit ISK tetap
menggunakan primadex dengan alasan masih memiliki kemungkinan aman bila
digunakan pada wanita hamil trimester pertama, karena pasien masih mengandung
selama 3 bulan karena dari hasil menunjukan banyak sekali pengalaman tentang
keamannya dalam trimester pertama. Sehingga pemakaian Primadex harus tetap
dimonitoring untuk meminimalisir efek samping obat bagi Pasien maupun janin
yang dikandungnya.
d)
Kepatuhan
(Adherance)
Pasien Ny. SW mendapatkan
obat Primadex yaitu golongan obat antibiotik yang memerlukan kepatuhan dari
pasien tersebut agar obat tersebut
diminum sampai habis. Hal ini perlu dimonitoring karena salah satu faktor
ketidakpatuhan adalah karena pasien merasa sudah sembuh. Penggunaan antibiotik
harus diminum sampai habis untuk menghindari resistensi obat.
Hal lain yang juga perlu
dimonitoring adalah rasa mual dan muntah yang dialami pasien sehingga
diperlukan langkah-langkah yang tepat agar pasien menghindari faktor-faktor
pemicu rasa mual dan muntah tersebut misalnya bau tajam atau makannan-makanan
tertentu.
III.
KOMUNIKASI INFORMASI dan EDUKASI
Informasi yang
diberikan oleh seorang ahli farmasi setelah pasien menerima obat sangat penting
terkait terapi pengobatan yang akan dijalani karena berhubungan dengan
ketepatan aturan pakai,efek samping yang mungkin terjadi sangat perlu
dikomunikasikan secara jelas kepada pasien agar mendapatkan edukasi yang cukup
terkait kepatuhan untuk menciptakan keberhasilan terapi kelak .
Pada kasus di atas
bahwa pasien mengalami Infeksi Saluran Kemih dengan mendapatkan terapi Primadex
Forte yang mengandung cotrimoxasol diminum 2 x sehari 1 tablet setelah makan
selama 5 hari.Selain itu menjaga kebersihan organ kewanitaan juga penting
setiap buang air kecil maupun besar karena saluran buang air kecil dan besar
pada wanita berdekatan. Pasien diharapkan juga menghindari minuman yang dapat
mengiritasi kandung kemih seperti minuman beralkohol, softdrink maupun kopi,
disarankan juga untuk banyak mengkonsumsi air putih dikarenakan dapat
memperlancar keluarnya air seni sehingga berguna untuk menghindari penumpukan
bakteri dalam saluran kemih.Hal lain yang perlu dihindari yaitu dengan
mengatakan kepada pasien untuk menghindari penggunaan obat primadex forte ini
bila memasuki trimester ketiga. Konsumsi obat ini mempunyai efek samping seperti
sakit kepala, gangguan pencernaan dll tetap perlu diberikan pengertian untuk
beristirahat yang cukup walaupun efek samping masih bersifat potensial.
Pasien juga mendapatkan
terapi folamil yang merupakan obat multivitamin untuk membantu menjaga kebutuhan
vitamin – vitamin selama masa kehamilan dan dirasa tidak mengalami permasalahan
pada janin sehingga tetap bisa dikonsumsi namun juga diberitahukan untuk banyak
mengkonsumsi buah dan sayur yang kaya akan vitamin. Obat folamil ini diminum 1
x sehari 1 kaplet setelah makan.
Terapi terakhir yang
diberikan untuk mengatasi mual muntah saat kehamilan adalah Vitamin B6 yang
diminum hanya saat mengalami mual muntah (seperlunya). Hal ini dimungkinkan mual muntah yang dirasakan
sudah cukup mengganggu pasien. Akan tetapi terapi nonfarmakologi yang bisa
diberikan apabila mual muntah yang dirasakan jarang sekali terjadi yaitu dengan
mengkonsumsi air rebusan jahe yang juga diminum seperlunya. Selain itu apabila
pada abdomen terasa tegang bisa dikompres dengan air hangat untuk meregangkan
otot-otot yang tegang. Selama kehamilan kemungkinan besar pasien akan sensitif
terhadap bebauan yang tajam maka bisa dihindari seperti parfum, makanan maka
perlu dihindari karena merupakan pemicu mual muntah.
Adanya KIE dalam terapi
pengobatan tentunya sangat mempengaruhi hasil terapi yang dijalani walaupun di
dalam kemasan sudah tertera segala macam informasi mengenai aturan pakai, efek
samping, kontra indikasi namun tetap diberitahukan secara lesan oleh ahli
farmasi dan perlu adanya feedback dari pasien untuk membuktikan pasien sudah
paham terhadap informasi yang diberikan.
IV. KESIMPULAN
1.
Ny. SW pasien ibu hamil yang
diberikan obat antara lain Primadex forte, Folamil,dan Domperidon.
2.
Primadex forte diberikan karena
pasien masih trimester pertama, dan harus dipatuhi semua aturannya.
3.
Pasien mendapatkan folamil sebagai
multivitamin,agar vitamin dan gizi pasien selalu tercukupi.
4.
Untuk obat Domperidon diganti dengan
obat vitamin B6,dan disarankan untuk minum air jahe rebusan untuk mengurangi
mual dan muntah.
5.
Pasien harus mematuhi aturan untuk
selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan menhindari makanan
damn minuman yang dapat menyebabkan gangguan pada pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar